Bagus Wicaksono |
Zakat (الزكاة) secara bahasa berarti penumbuhan/peningkatan (النماء ) dan pensucian (التطهير ). Dalam istilah ahli fikih, zakat adalah nomenklatur untuk harta yang dikeluarkan/diberikan orang muslim dengan niat, tujuan dan syarat tertentu.
Lalu bagaimana zakat dapat menjadi sebuah pertumbuhan, sedangkan dengan memberi atau mengeluarkan harta akan mengurangi harta si pemberi? Bagaimana fungsinya sebagai pensucian?
Syekh Muhammad Mutawalli As-Sya’rowi menjawab: “Zakat itu mensucikan dan menumbuhkan. Karena orang yang berhak mendapat hak zakat termasuk golongan orang-orang yang lemah, yang selalu melihat ke orang yang lebih kuat dan kaya darinya. Dan hal itu terkadang menimbulkan perasaan cemburu, iri, dengki dan benci.”
Baca Juga: Tertinggal Bacaan Imam Tarawih
Kemudian beliau melanjutkan: “Tetapi jika Ia mendapati seseorang yang diberi nikmat lebih oleh Allah lalu mengulurkan bantuan kepada sesamanya, maka Ia akan mengatakan. “Nikmat (pemberian) dari orang ini telah membantuku”. Begitulah cara zakat membersihkan hatinya dari penyakit iri, dengki dan benci.”
Begitupula zakat hadir sebagai penumbuh. Karena, ketika seseorang diberi harta sesungguhnya Ia diberi modal untuk kembali menggerakkan kehidupannya dengan harta tersebut.
Yang demikian pula menandakan bahwa Ia hidup dalam masyarakat beriman yang saling tenggang rasa. Ia tidak merasa akan menjalani kehidupan ini sendiri, melainkan memiliki banyak saudara di sekitarnya.
Baca Juga: Ikhlaskah Puasa Anda?
Maka Ia tidak akan gentar dengan cobaan hidup, selama masih ada orang-orang yang memiliki ikatan persaudaraan seiman dengannya. Dan segala kebaikan mereka akan tersalurkan kepadanya. Dengan begitu, sempurnalah pertumbuhan kedewasaanya, kekuatannya, dan kepribadiannya.
Tapi apabila orang-orang disekitarnya acuh dan menahan harta mereka, maka Ia akan mendapati dirinya terkucilkan dan harus menghadapi kehidupan ini sebatang kara. Maka tidak akan terwujud segala pertumbuhan dan peningkatan dirinya juga harapan dalam hidupnya. Wallahu a’lam.
*Santri asal Bogor, saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir.
Tinggalkan Balasan