Sejatinya, masing-masing dari kita, adalah musafir.
Dunia adalah hamparan banyak jalan, persimpangan, yang berliku dan banyak cabang, juga rumah-rumah singgah, toko-toko perbekalan, dan rintangan-rintangan. Jangan lupa; gang buntu dan jebakan.
Pemandangan-pemandangan indah terhampar di kiri-kanan. Juga yang mengerikan dan mendebarkan.
Kita lahir dan memulai perjalanan. Dengan bekal yang cukup untuk kita sampai pada rumah singgah pertama: orangtua dan keluarga. Juga peta jalan untuk bisa sampai tujuan.
Lalu kita meneruskan perjalanan dan mengunjungi banyak toko-toko perbekalan: sekolah, buku-buku, kawan-kawan, orang-orang yang berpapasan.
Tak banyak yang melakukan perjalanan sendirian. Kita cenderung mencari dan mengajak kawan seperjalanan. Terkadang untuk sampai pada suatu titik, lalu bersepakat pisah jalan. Lalu pada saatnya kita akan menemukan seorang kawan seperjalanan yang sepakat untuk meneruskan jalan bersama-sama sampai pada tujuan.
Kebijaksanaan
Seorang bijak pernah mengajari muridnya untuk berjalan sambil menggigit sendok. Sang bijak meletakkan sebutir kelereng pada sendok yang digigit muridnya, dan berkata, “Jalanlah. Ceritakan padaku apa yang kau temui di jalan. Tapi pesanku: jangan sampai kelereng ini jatuh.”
Si murid lalu berjalan.
Saat kembali, si murid ditanya. “Apa yang kau temui di jalan?”
Si murid menjawab, “Maaf, Guru. Aku sibuk mengawasi kelereng agar tidak jatuh, sehingga aku tidak sempat melihat-lihat pemandangan sepanjang jalan.”
Sang bijak kemudian berkata, “Ulangi. Gigit sendokmu dan lakukan perjalanan lagi. Lalu ceritakan padaku apa yang kautemui.”
Si murid kembali berjalan.
Saat kembali, dia dengan penuh semangat menceritakan pemandangan-pemandangan indah yang ia temui sepanjang jalan.
Sang bijak kemudian bertanya, “Lalu, kelerengmu mana?”
Si murid baru sadar dan berkata, “Jatuh.”
Sang bijak kemudian bertutur, “Musafir yang bijak adalah ia yang mampu menikmati perjalanan dengan pemandangan-pemandangan indahnya namun tetap menjaga kelereng dalam sendok supaya tidak jatuh.”
Tinggalkan Balasan