Wabah dalam Sejarah

Manusia mudah sekali pongah. Padahal ia memiliki banyak sekali catatan keterpurukan saat harus menghadapi makhluk Allah SWT sekecil virus.

Yuval Harari bahkan sebutkan dalam bukunya Sapiens dan Homo Deus bahwa virus, bakteri atau kuman adalah musuh alamiah terbesar manusia.

  • Abad 6. Wabah Justinian

Wabah Pes yang melanda kerajaan Romawi yang kala itu dirajai Kaisar Justinianus membunuh antara 30 hingga 50 juta jiwa, dan dianggap sebagai sebab runtuhnya Romawi Barat dan Romawi Timur. 

Wabah ini terus bertahan hingga era Nabi dan sahabat. Sayyidina Muadz bin Jabal meninggal syahid sebab wabah yang dalam bahasa Arab disebut tho’un ini. 

  • 1330, Black Death

Wabah ini berasal dari Asia, dibawa kutu yang menumpang di kapal laut hingga mewabah di Asia, Eropa, Afrika dan bahkan sentuh pesisir samudra Atlantik. 75 – 200 juta orang diprediksi mati akibat wabah Kematian Hitam ini. Florensia kehilangan separuh penduduknya. Inggris berkurang populasi ya hingga 40 persen. 

Tak hanya Eropa, Timur Tengah muslim juga kena. Kairo, Konstantinopel, Aleppo, Tunis menjadi kota mati. Penguasa Dinasti Mamluk di Mesir, Al-Hasan, mengungsi ke pedesaan. 

Kemudian, kita juga sering dengar apa yang disebut sebagai “Siklus Pandemik 100 tahunan”. 

  • 1720, Wabah Marseille

400 tahun yang silam, sebuah tragedi di Marseille, prancis tepatnya pada tahun 1720. Wabah Bubonic terakhir yang dahulunya disebut Black Death. Wabah ini membunuh kurang lebih 100.000 orang.

Tidak banyak data yg bisa didapat untuk wabah ini. Namun tercatat wabah ini hanya berdampak di sekitaran kota Marseille dan sekitarnya.

  • 1820, Wabah Kolera

300 tahun yang silam, di daerah sekitaran asia tenggara muncul wabah Kolera yang disebabkan oleh banyaknya orang yang minum dari air sungai Gangga yang terkontaminasi bakteri tersebut pada saat festival. Para peziarah tertular penyakit di sana dan membawanya ke tempat-tempat lainnya di India saat mereka kembali. Sedangkan daerah terdampak diantaranya Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika Timur, hingga pantai Mediterania. 

Munculnya wabah ini dimulai dari daerah dekat kota Calcutta (kolkata) India. Wabah ini menyebabkan kurang lebih 100.000 orang meregang nyawa di Asia.

Tidak banyak catatan tentang berapa jumlah korban di seluruh dunia namun di Thailand tercatat ada 30.000 orang meninggal dunia dan di Semarang 1.225 jiwa meninggal dunia, tercatat pada bulan April 1821.

  • 1920, Wabah Flu Spanyol

Flu spanyol atau virus H1N1 telah mengalami mutasi genetik hingga menjadi sangat membahayakan dari virus normal pada umumnya.

Beberapa analisis telah menunjukkan virus ini sangat mematikan karena memicu badai sitokin yang merusak sistem kekebalan tubuh. Ditambah lagi dengan kondisi malnutrisi, kamp medis, dan juga rumah sakit yang penuh sesak serta kebersihan yang buruk mendorong bakteri ini semakin cepat menyebar.

Flu ini terjadi mulai maret 1918 hingga juni 1920, sedangkan penyebarannya berawal dari Amerika serikat, Afrika barat, dan Perancis kemudian menyebar ke seluruh dunia hingga Arktik (wilayah di sekitar kutub utara).

Tercatat 50 hingga 100 juta jiwa meninggal di seluruh dunia. Kebanyakan flu ini menyerang orang dewasa dan kaum muda.

  • 2020, Corona Virus

Berawal dari Wuhan (Ibu kota Provinsi Hubei), 

virus ini telah menunjukkan bukti penularan dari manusia ke manusia dan tingkat penularannya tampaknya meningkat pada pertengahan Januari 2020.

Meskipun ada upaya dari pemerintah China dan lembaga lain untuk mengkarantina seluruh kota, tampaknya virus tersebut telah berhasil menyebar ke luar perbatasan Cina, dengan sejumlah penduduk negara lain mulai dari Eropa hingga Amerika didapati orang-orang yang suspect virus ini. 

Gejala orang yang terindikasi virus Corona antara lain yaitu demam, batuk, kesulitan bernafas yang bisa berakibat fatal hingga kematian.

Kematian pertama yang dikonfirmasi disebabkan dari infeksi virus corona terjadi pada tanggal 9 Januari 2020 dan sejak itu sudah ada 214 kematian yang telah dikonfirmasi. 

Sementara itu penularan virus di luar China yang pertama terjadi di negara Vietnam dari seorang ayah ke putranya. Sementara itu, penularan lokal pertama yang tidak melibatkan keluarga yaitu terjadi di Bavaria, Jerman. 

Pada 22 Januari 2020 seorang pria Bavaria tertular penyakit ini dari seorang rekan bisnis dari China pada sebuah pertemuan di Jerman.

Hingga hari ini (24/3) tercatat 383.008 orang terkena virus dengan jumlah meninggal 16.585 orang, dan juga sudah ada yang dinyatakan sembuh dari virus Covid-19 sebanyak 102.524 orang.

Tercatat jumlah terbesar orang yang tertular virus ini ada di negara China, Itali, Amerika, dan Spanyol. Hingga saat ini banyak negara yang menerapkan sistem Lockdown untuk mengurangi penyebaran Covid-19 ini.

Semoga Pandemik dan siklus 100 tahunan ini segera berakhir. Untuk mencegah terjangkit virus ini banyak dokter dan petugas kesehatan menyarankan untuk melakukan menjaga kebersihan dan melakukan social distancing (mengurangi interaksi sosial dengan orang lain), jadi mengurangi bertemu atau berkerumun dengan orang lain sebagai salah satu pencegahan penularan virus ini. 

Ibn Khaldun dalam Mukaddimah membahas wabah dengan menyatakan demikian, 

“Yang terjangkit adalah peradaban di timur dan di barat. Penyakit destruktif itu menghancurkan bangsa-bangsa, menyebabkan punahnya populasi. Ia menelan banyak hal yang baik dari peradaban dan memusnahkannya. Peradaban berkurang dengan berkurangnya kemanusiaan. Kota dan bangunan-bangunan ditinggalkan. Jalan-jalan besar dan kecil dilenyapkan. Permukiman dan bangunan besar menjadi kosong. Wangsa-wangsa dan suku-suku etnik melemah. Seluruh hunian di dunia telah berubah.”

Tidak mustahil dunia kita hari ini tidak akan bisa pulih seperti sedia kala sebelum pandemi Corona melanda dunia. Bisa jadi kita kemudian akan terbiasa diam di rumah, belajar di rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah. 

Yang jelas, istri-istri kita sudah sangat terbiasa dengan belanja dari rumah. 

Disadur dari beberapa sumber. 

Kelik Nuswantoro

Share

4 Comments

  1. Trimulyo Reply

    Alhamdulillah dapat ilmu baru lagi tambah wawasan tentang wabah yang pernah terjadi didunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *