Berwudhu dengan Segelas Air Putih

Berdasarkan kegunaannya dalam bersuci, air dibagi ke dalam beberapa kategori. Ada air yang suci dan ada air yang tidak suci. Air yang tidak suci tentu tidak bisa digunakan untuk bersuci; wudhu atau mandi. Air yang tidak suci misalnya cairan yang memang dari sononya sudah najis. Jack Daniel, misalnya. Atau air yang semula suci, jumlah volumenya tidak sampai ‘dua kulah’, namun kecemplungan sesuatu yang najis, pipis marmut misalnya, hingga sifat kemurniannya berubah.

Air suci pun dibagi dua. Ada air suci namun tidak bisa dipakai untuk bersuci. Teh celup cap Gentong, misalnya. Ia bisa diminum, tapi tidak bisa digunakan berwudhu. Ada air suci yang mensucikan, yang bisa dipakai untuk bersuci: air putih.

Air suci dan mensucikan memiliki batas volume minimal untuk ia bisa tetap dipakai bersuci meski air tersebut kemasukan najis. Dengan catatan, sifat murni air tidak berubah. Namun bila air suci tidak mencapai batas volume minimum, jika kemasukan najis, ia tak bisa dipakai bersuci. Batas volume minimum itu adalah dua kulah.

Dalam sistem ukur yang kita pakai sekarang, berapa dua kulah itu?

Dalam buku Fathul Qodir karya KH M Ma’shum Ali, disebutkan bahwa volume air 2 kulah adalah 174,58 liter. Menurut keterangan dalam buku Ghoyatul Muna Syarah Safinatun Naja karya Syaikh Muhammad bin Ali bin Muhammad Ba ‘Athiyyah Ad-Du’ani, volume air 2 kulah adalah 216 liter.

Dalam buku At-taqrirot As-Sadidah, disebutkan bahwa volume air 2 kulah adalah 217 liter. Sementara dalam buku ensiklopedik Al-fiqhul Islami Wa Adillatuh, DR. Wahbah Zuhaili menerangkan bahwa volume air 2 kulah adalah 270 liter.

Itu jumlah air yang banyak.

Namun sebenarnya kita bisa berwudhu hanya dengan menggunakan segelas air putih. Asal tahu caranya.

Bagaimana caranya?

Dengan mengalirkannya.

Alirkan perlahan air yang segelas itu dan tuangkan pada telapak tangan yang rapat menelungkup ke atas, sehingga bisa menampung sedikit air yang tertuang tersebut. Dan dengan air dalam telapak tangan itu, lakukanlah wudhu sebagaimana mestinya.

Asal bisa merata basuh muka, dua tangan, sedikit bagian kepala dan kedua kaki bagian bawah, sahlah wudhu kita, hanya dengan habiskan sedikit air.

Mudah, ya?

12 Comments

  1. Syafruddin Reply

    bisa ditekankan,waktu meratakan agar tangan jangan,sampai lepas sebelum rata untuk menghindari Musta’mal…

  2. Muksin Reply

    Saya br bbrp hr ini tau tatacara wudlu’ dgn air minimal. Dr dulu gk tau bahwa wudlu’ bs dilakukan dgn air minim. Tabarokallah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *