Dosa-dosa yang Dianggap Biasa

Jika kita tak pernah berdosa, kita bukan manusia. Demikian juga, jika kita selalu berlaku dosa, kita pun bukan manusia. Karena yang tak miliki dosa hanya malaikat dan manusia yang selalu berlaku dosa derajatnya lebih hina dari hewan-hewan yang hanya menurut syahwat hewaninya.

Hukum negara dibikin untuk tegakkan tertib sosial dengan efek jera yang efektif berlaku di dunia. Perintah dan larangan agama diturunkan Allah SWT demi kebaikan manusia itu sendiri, untuk menjaga agar maqashid syariah, tujuan agama, bisa tercapai: menjaga nyawa, menjaga akal, menjaga jalan hidup, menjaga harta-benda, dan menjaga keluarga dan martabat manusia.

Ada dosa-dosa besar yang sifatnya memang ekstraordinary sehingga lebih mudah kita identifikasi untuk kemudian kita hindari. Menghamba pada selain Allah, membunuh sesama, membakar ribuan hektar hutan lindung, konsumsi narkoba, misalnya.

Namun ada dosa-dosa halus yang susah kita hindari bila kita tak jeli. Sekali dua kita melakukannya, merasa sedikit berdosa, lalu melakukannya lagi dan lama-lama terbiasa dan menganggapnya biasa.

Mari kita periksa dosa-dosa kecil kita:

Gunjing

Tidak ada yang lebih enak dan gurih untuk menjadi santapan pokok bahasan bersama kawan-kawan selain membicarakan orang lain. Si ini begini dan si itu begitu. Mulanya kita menceritakan yang baik-baik. Lalu ada yang memancing sedikit. Lama-lama semua tertawa.

Harmless Lie

Berbohong adalah dosa. Terutama berbohong atas nama Tuhan, Nabi, agama. Atau institusi negara. Memalsukan identitas diri hukumannya berat.

Tapi bagaimana dengan kebohongan-kebohongan kecil, yang tak membahayakan, tak melukai siapapun, dan seringkali kita lakukan demi ciptakan suasana santai dan sungging senyum?

Betapa setiap hari banyak di antara kita melakukannya. Dan terbiasa. Lalu dianggap biasa.

Gasab

Jika istilah harmless lie susah menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah yang pas, maka kata gasab malah tidak ada padanan katanya.

Gasab artinya mengambil dan menggunakan barang milik orang lain, lalu setelah selesai memanfaatkannya, barang itu dikembalikan.

Pinjam tanpa ijin. Mungkin semacam itu. Dan ini keliru. Termasuk dosa. Tapi bagi banyak kalangan dianggap biasa dan tak perlu dibesar-besarkan.

Seringkali orang yang protes karena barangnya digasab malah dicap pelit.

Iri, tidak suka, hasud

Penyakit-penyakit hati yang sangat wajar jangkiti hati manusia yang jauh dari cahaya ilahi atau nurani.

Apa yang kita tidak suka orang lain perbuat dan perlakuan kepada kita, maka janganlah kita perbuat dan perlakuan kepada orang lain. Saling jaga. Jaga jiwa sendiri dan orang lain, jaga kewarasan diri dan orang lain, jaga martabat kemanusiaan diri dan orang lain.

Dan atas kesadaran bahwa kita manusia tempat alpa dan dosa, mari kita perbanyak istighfar, perbanyak zikir dan selawat.

Semoga kita selamat. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *